Kamis, 20 Februari 2014

KISAH NYATA SANG OPS DAPODIK : DIRIKU HINA DI HADAPAN ANAK DAN ISTRI

Selepas sholat Magrib, baca Al-qur'an sejenak dilanjutkan gendong si kecil. Hingga Isya’ pun kulalui… Kulanjutkan menuju kantor sekolah yang kebetulan bersebelahan dengan rumahku, tiba tiba datang menyusul buah hatiku… Babah yuk tidur...??? Kugendong dan kubaringkan di atas tikar…, sejenak kupeluk dan kucium anakku…

Beberapa detik kemudian, aku pamit melanjutkan lembur Dapodik. Tiba tiba dengan logat yang polos anak seusia 4 tahun, anakku berkata "Babah kalau malam jangan kerja…??? Entah apa tuntutan Dapodik aku merayu dengan memberikan selembar kerta uang pecahan Rp. 50.000. Anaku senyum dan senyum membiarkan aku berlalu meninggalkan penghantar tidurnya.

Tiga langkah berlalu kupandangi 2 anakku dan istri yang sedang berbaring, langkah demi langkah kulanjutkan menuju kantor sekolah. 1 jam kemudian di depan monitor laptop terlintas bayangan anak dan istri…benak pikiranku terlintas ada kalimat "Benarkah kasih sayang suami kepada anak istri cukup di bayar dengan pecahan 50.000…???”. Sudah 7 hari ini aku pulang tengah malam pukul 00:00 bahkan lebih... DI MANAKAH KASIH SAYANGMU…??? Ohh anakku sayang…, maafkan babahmu ini…

Aku tahu kau ingin jelang tidurmu di peluk ayahmu nak…??? Nak maafkan aku…., kutulis status ini jam menunjukan pukul 00:09, yang artinya aku masih di kantor. Kuputuskan untuk pulang dan akan kucium anakku… Ya Alloh.., ampunilah keangkuhanku ini…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar