“Moving Class” atau kelas berjalan merupakan suatu sistem pembelajaran dimana setiap kelas ditetapkan sebagai tempat pembelajaran untuk mata ajar tertentu yang telah dilengkapi sarana prasarana yang diperlukan dalam proses pembelajaran mata ajar tersebut.
Moving class adalah salah satu sistem perpindahan kelas dimana setiap guru mata pelajaran sudah siap mengajar di ruang kelas yang telah ditentukan sesuai dengan mata pelajaran yang diajarnya sehingga setiap mata pelajaran memiliki ruangan atau kelas sendiri- sendiri. (Plus minus Moving Class, 2010).
Sistem moving class dapat membawa banyak dampak positif bagi perkembangan sekolah. Sistem pembelajaran dengan menggunakan moving class dapat menumbuhkan kesadaran dan tanggung jawab siswa, karena siswa harus mencari ruang kelasnya pada setiap pergantian pelajaran. Selain itu dapat melatih peserta didik dan guru untuk menggunakan waktu sebaik mungkin agar waktu pembelajaran dapat berjalan dengan efektif.
Penerapkan moving class, diharapkan dapat memperoleh suasana belajar yang terasa lebih nyaman dan kondusif karena selain didukung oleh fasilitas kelas yang memadai juga didukung oleh kesiapan guru dalam mengajar menyampaikan materi pembelajaran.
Selain itu dengan menerapkan sistem moving class, siswa tidak akan merasa jenuh untuk mengikuti kegiatan belajar mengajar, karena siswa tidak akan belajar di kelas yang sama untuk semua mata pelajaran. Siswa akan merasakan suasana yang berbeda untuk setiap mata pelajaran dan peserta didik akan lebih mudah menerima pelajaran karena di dalam kelas telah dilengkapi dengan fasilitas keilmuan sesuai dengan mata pelajaran.
Manajemen moving class, antara lain:
- perencanaan,
- pengorganisasian,
- pelaksanaan,
- pengontrolan / evaluasi,
- faktor pendukung, dan
- faktor penghambat dan upaya untuk mengatasi manajemen moving class.
Sejak tahun 2007, penulis menerapkan KBM dengan sistem moving class menemukan beberapa hal yang harus terus di upgrade yaitu:
Pertama, perencanaan moving class yang terdiri dari persiapan tenaga guru (team teaching) untuk masing-masing kelas dan mata pelajaran, persiapan sarana dan prasarana, persiapan kelengkapan administrasi kelas/rombongan belajar, dan persiapan pembiayaan.
Kedua, pengorganisasian moving class mengikuti struktur organisasi sekolah yaitu dengan tanggung jawab penuh dipegang oleh kepala sekolah c.q Wakil Kepala sekolah bidang sarana prasarana. Pekerjaan yang menjadi fokus moving class yaitu pembagian jam mengajar guru dan ketersediaan ruang, pekerjaan tersebut biasanya dikerjakan oleh koordinator program. Jadi tim yang bekerja yaitu koordinator program tiga orang dan kepala sekolah.
Ketiga, pelaksanaan moving class dilakukan setiap hari oleh siswa, dengan cara berpindah ruangan dari kelas yang satu ke kelas yang lain yang sesuai jadwal mata pelajarannya sedangkan guru menunggu siswa di ruang masing-masing.
Guru mata pelajaran memiliki ruangan masing-masing. Jadi guru memiliki tanggung jawab penuh pada kelas mereka masing-masing. Ruang mata pelajaran didesain sesuai dengan mata pelajaran serta menciptakan suasana belajar yang nyaman dan kondusif bagi siswa. Guru menyusun mata pelajaran agar tidak bentrok dengan mata pelajaran lain, dan ini dilaksanakan setiap awal ajaran baru. Guru menyusun modul untuk pembelajarannya, modul disusun dalam bentuk penggalan-penggalan yang waktunya disusun dalam bentuk sistem kredit semester (SKS) sesuai yang diprogramkan dalam kurikulum.
Keempat, pengontrolan / evaluasi moving class dilakukan oleh Tim Pengembang evaluasi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan yang dilakukan kurang lebih tiga bulan sekali. Dalam mengevaluasi sekolah yang dievaluasi sesuai dengan pemenuhan Sekolah yaitu :
- standar isi,
- standar proses,
- standar kompetensi lulusan,
- standar pendidik dan tenaga kependidikan,
- standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan,
- standar pembiayaan, dan
- standar penilaian pendidikan.
Evaluasi setiap kelas juga dilaksanakan kepala sekolah dan koordinator sarana prasarana apabila ada kerusakan atau pemenuhan yang kurang, guru juga terlibat dalam hal ini.
Kelima, faktor pendukung moving class yaitu: biaya yang hemat karena sarana dan media pembelajarannya menyesuaikan dengan mata pelajaran di setiap ruangan, dapat meningkatkan motivasi belajar siswa dan membuat siswa lebih fresh karena olahraga ringan, tidak capek, anak-anak menjadi lebih bertanggung jawab, lebih mandiri, dan tidak cepat bosan;
Jumlah tenaga pengajar banyak (team teaching); kesiapan guru di kelas yang menjadikan guru lebih siap mengajar di kelas karena tidak harus berpindah-pindah ruangan, sehingga waktu menjadi lebih efektif.
Keenam, faktor penghambat prasarana yang belum cukup terpenuhi yaitu ruangan guru dan kelas yang kurang dan ada waktu yang tersita karena saat pergantian pelajaran siswa belum sampai datang ke ruang mata pelajaran.
Untuk itu, bagi sekolah yang berminat menerapkan sistem moving class, saya menyarankan, bagi kepala sekolah hendaknya lebih melakukan pengawasan terhadap proses manajemen moving class agar mengetahui hambatan apa saja yang menjadi kendala dalam pelaksanaan moving class, dan bagi guru untuk lebih memaksimalkan lagi dalam hal pengelolaan kelasnya. Sehingga bermanfaat demi peningkatan mutu dan kualitas pendidikan. Semoga !!!
Penulis : Yudi Supriadi, S.Pd, MM.Pd (Penggagas Moving Class PKn di SMPN 1 Gekbrong Cianjur) - http://www.slideshare.net
Tidak ada komentar:
Posting Komentar